Mengupas Ulas Tuntas Pendidikan oleh Henny Subagio
Fenomena yang terjadi didunia pendidikan selalu menarik untuk di kupas tuntas. Kini tengah jadi sorotan publik dan lembaga berwenang Jaksa Agung mengendus dana pendidikan yg di korupsi cukup fantastis. Bicara pendidikan tak kan lekang oleh panas tak kan luntur oleh hujan, karena APBN 20 % terserap dana di alokasikan untuk pendidikan.
Produk pendidikan di tengah masyarakat termajinalkan tak sesuai yg di harapkan.Tak perlu deteksi di desa pedalamanlah, dipinggiran kota metropolitan ini saja masih banyak kita dapatkan anak-anak yang hanya tamat Sekolah Dasar, ketika itu kami sempat buka rumah pintar gratis ingin beramal bahwa di lingkungan ini anak-anak harus cerdas .
Tapi fakta mengejutkan, animo keinginan anak masih jauh api dari panggang padahal datang tawaran iming iming hadiah menggiurkan demi anak mau belajar. Hadiah tak membuat rasa minat belajar meningkat, akhirnya rumah pintarpun bubar.
Cukup mencengangkan ruko ruko warnet lebih banyak peminatnya, anak lebih asyik main game berselancar di dunia maya yang tentu ini merugikan anak karena jadi malas untuk berpikir.
MIRIS, Sebagai proses transformasi budaya , pendidikan di artikan sebagai kegiatan pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi yang lain. Seperti bayi ada dalam lingkungan orang tua. Bayi di lahirkan telah mendapat kebiasaan tertentu dari orang tua. Larangan, anjuran dan ajakan tertentu seperti yg di kehendaki oleh status sosial di lingkungannya.
Nilai-nilai kebudayaan tersebut mengalami proses transformasi dari orang tua ke MILENIAL .Maka anak akan jadi apa dan siapa tergantung orang tua yang membentuk pribadinya, anak di ibaratkan kertas putih yang kosong maka itulah yg mengisi jiwa pendidikan akan jadi siapa. Seperti yg CAHLIL Gibran berucap anak bukanlah anakmu, Anak adalah anak kehidupan, karena pendidikan sejatinya tak bisa lepas dari kehidupan manusia.
Pendidikan sebagai proses pembentukan pribadi di artikan sebagai suatu kegiatan yg sistematis dan sistemik terarah kepada terbentuknya kepribadian peserta didik . Proses pendidikan berlangsung melalui tahapan-tahapan berkesinambungan berlangsung dalam semua situasi kondisi semua lingkungan yg saling mengisi lingkungan keluarga ,sekolah ,masyrakat.
Pendidikan bermaksud membantu peserta didik untuk menumbuh kembangkan potensi-potensi manusianya. Potensi kemanusiaan merupakan benih KEMUNGKINAN menjadi MANUSIA berguna TRIGUNA .Berguna untuk orang tua, agama,nusa dan bangsa.
Ibarat biji mangga bagaimanapun wujudnya jika di tanam dengan baik pasti menjadi Mangga bukan jadi pohon Jambu .Banyak di salah artikan bila manusia yang terdidik itu bisa di kategorikan manusia yang super cerdas seakan akan hanya manusia yang berpendidikan lah segala benar dalam memaknai kehidupan ini, padahal menelaah dunia pendidikan ini sangatlah seluas mata memandang.
Pepatah kuno yang selalu update manusia yang berpendidikan mesti ikuti ilmu padi, semakin berisi akan semakin merunduk karena dirinya selalu merasa haus ilmu pengetahuan. Semakin banyak tahu maka akan semakin tidak tahu ! Bukan tong kosong nyaring bunyinya. Tantangan yg kita hadapi penemuan pada ARTIFICUALI INTELEGEN (kecerdasan buatan) membuat sebagian orang terlena. Merasa AI yg lebih tau dari segala isi pengetahuan dunia ini, padahal tak sesederhana tolak ukur kita berpikir. Tetap AI bisa kita kendalikan pada saat tertentu kita gunakan ketika tak di ketemukan dalil dalil yang diinginkan. Di ketemukan filsafat pendidikan yang membedakan dengan filsafat mengajar.
Filsafat pendidikan adalah moral yg timbul dari pengalaman historis suatu bangsa maka di landaskan kurikulumnya pada moral itu namanya filosofi of education. Filosofi mengajar adalah niat etis dari seorang pengajar untuk apa ia mengajar motif yang terkandung dalam jiwa pengajar mengaplikasikan ilmunya untuk peserta didik. Pada situasional pendidikan yg kini kita dapatkan masih minimnya minat untuk belajar dan belajar, padahal menilai suatu bangsa bukan hanya kemegahan pembangunan fisik ini harus di landasi pendidikan yang melekat pada jiwa peserta didik .
-Penulis : Henny Subagio